Beranda | Artikel
Kapan Disebut Durhaka pada Orang Tua?
Kamis, 20 Februari 2014

Kalau kita melihat perkataan Imam Nawawi, apakah yang dimaksud dengan durhaka pada orang tua, ternyata kita masih melekat pada sifat ini.

‘Uququl walidain atau durhaka pada orang tua adalah segala bentuk menyakiti orang tua.

Tidak termasuk durhaka jika kita mendahulukan kewajiban pada Allah. Juga tidak termasuk durhaka jika kita tidak taat dalam maksiat.

Taat pada orang tua itu wajib dalam segala hal selain pada perkara maksiat. Menyelisihi perintah keduanya termasuk durhaka.

Lihat Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, 2: 77, terbitan Dar Ibnu Hazm

Jadi cakupan durhaka itu luas sekali. Menerima telepon dengan kasar pun sudah termasuk durhaka. Berkata kasar, muka cemberut pun sudah termasuk durhaka. Apalagi sampai memaki dan mengejek orang tua, ini jelas durhakanya.

Semoga kita dijauhkan dari sifat durhaka.

@ Pesantren Darush Sholihin, faedah di pagi hari, 19  Rabi’uts Tsani 1435 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Follow status kami via Facebook Muhammad Abduh TuasikalFans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih DekatTwitter RumayshoCom

Akan segera hadir buku Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal terbaru: “Kenapa Masih Enggan Shalat?” seharga Rp.16.000,-. Silakan lakukan pre order dengan format: Buku enggan shalat# nama pemesan# alamat# no HP# jumlah buku, kirim ke 0852 00 171 222.


Artikel asli: https://rumaysho.com/6684-kapan-disebut-durhaka-pada-orang-tua.html